Minggu, 21 September 2014

rangkuman penyuluhan kpp



TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH
KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN








KELOMPOK 3

1.      Fitri Marlinda Sari                      A1C112003
2.      Damar Satriawan                       A1C112004
3.      Aghnin Nugroho                        A1C112005




\
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2014
BAB 9
MATERI PENYULUHAN

1.    Ragam Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan pada hakekatnya merupakan segala pesan yang ingin dikomunikasikan oleh seorang penyuluh kepada masyarakat sasarannya. Pesan yang disampaikan dalam proses penyuluhan harus bersifat inovatif yang mampu mengubah atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan ke arah terjadinya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan masyarakat sasaran, demi selalau terwujudnya perbaikan-perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
Menurut Rahim (1971), ada dua macam tipe pesan yang selaras dengan pengertian inovasi, yaitu (1) Pesan ideologis yang merupakan konsep dasar yang melandasi dan dijadikan alasan untuk melaksanakan perubahan-perubahan atau pembangunan yang direncanakan demi terwujudnya perbaikan mutu hidup. (2) Pesan informatif adalah segala bentuk informasi yang berkaitan dan bergantung pada pesan ideologisnya. Pesan informatif dapat berbentuk kebijakan pembangunan, nilai-nilai sosial budaya dan semua informasi yang berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai serta segala macam upaya yang ingin dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan pembangunan yang direncanakan, seperti metoda, ide-ide, petunjuk teknis, informasi teknologi baru dan lain sebagainya.
Menurut Havelock (1969), pesan informatif dibedakan menjadi 4 macam tipe pesan yaitu : (a) Pengetahuan tentang ilmu dasar, merupakan hasil penelitian dasar yang berupa metoda dan teori-teori yang belum dapat dijadikan acuan untuk langsung diterapkan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, jika informasi seperti ini ingin dijadikan acuan untuk segera diterapkan, maka harus terlebih dahulu dikaji lebih lanjut melalui riset-terapan dan pengembangan. (b) Hasil riset-terapan dan pengembangan/pengujian, pada hakekatnya merupakan kegiatan lanjutan untuk mengkaji hasil-hasil penelitian dasar jika diterapkan disuatu wilayah dengan kondisi fisik/alami atau kondisi sosial-budaya tertentu. (c) Pengetahuan praktis, merupakan ringkasan dari hasil riset-terapan dan pengembangan/pengujian yang telah diolah dan dikaji ulang menjadi informasi yang mudah dipahami oleh semua pihak yang ingin menggunakannya. (d) Pesan pengguna, merupakan pesan yang dapat berupa masukan bagi kegiatan penelitian praktis atau dapat dijadikan pengetahuan praktis baru yang dapat dimanfaatkan oleh penyuluh atau warga masyarakat yang lainnya. Pesan pengguna dalam kehidupan nyata dapat berbentuk ekpresi tentang kebutuhan dan reaksi konsumen.
Ragam materi yang perlu disampaikan dalam setiap kegiatan penyuluhan perlu mencakup : Kebijakan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan pertanian; Hasil penelitian/pengujian dan rekomendasi teknis yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang; Pengalaman petani yang telah berhasil; Informasi pasar seperti : harga barang, penawaran dan permintaan produk usahatani; Petunjuk teknis tentang penggunaan alat dan sarana produksi; Informasi tentang kelembagaan dan kemudahan-kemudahan yang berkaitan dengan pembangunan pertanian; Dorongan dan rangsangan untuk terciptanya swakarsa, swakarya dan swadaya masyarakat.
2.      Pokok-Pokok Bahasan (Subject Matter)
Sebagai proses pendidikan, setiap kegiatan penyuluhan perlu untuk merinci ragam pokok bahasan yang akan di suluhkan. Mosher (1966) telah memaparkan bahwa usahatani bukanlah sekedar kegiatan bertani untuk menghasilkan sesuatu produk, tetapi merupakan  suatu sistem produk yang memadukan unsur-unsur manusia (sebagai pribadi, pengelola, dan sekaligus juru tani), modal tenaga kerja, sumber daya alam, kelembagaan dan didukung oleh sarana serta prasarana yang memadai.
Ragam pokok bahasan diperlukan dalam kegiatan penyuluhan pertanian, misalnya pokok bahasan (a) Ilmu budidaya pertanian, Ilmu ini tidak hanya berisikan petunjuk atau informasi tentang “apa” yang harus dikerjakan, tetapi juga mencakup: mengapa, bagaimana, berapa, kapan, dan dimana kegiatan itu harus dilaksanakan agar dapat menaikan hasil (fisik) dan pendapatan (ekonomi) serta memperbaiki kesejahteraan (sosial-budaya) dirinya sendiri, keluarganya, maupun masyarakatnya. Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan menghasilkan (pra-panen), yaitu mencakup teknik budidaya tanaman dan atau hewan (ternak dan ikan), pemilihan benih/bibit unggul, perlindungan tanaman dan atau hewan, penggunaan sarana produksi dan atau pakan hewan, pengaturan pengairan untuk tanaman dan atau hewan. Sedangkan kegiatan teknologi pasca panen meliputi cara panen/pengumpulan hasil, pengangkutan dan penyimpanan, pengolahan dan pengepakan, pemilihan dan penyeragaman. (b) Ilmu ekonomi pertanian, yang terutama diarahkan kepada perbaikan pengelolaan usaha tani yang lebih efisien agar dapat memberikan lebih manfaat ekonomi (pendapatan, keuntungan) yang lebih tinggi. Ilmu ekonomi pertanian meliputi : pengelolaan usaha tani, ekonomi produksi, pemasaran hasil, pembeayaan usaha tani, perencanaan dan evaluasi, akuntansi, dan kewirausahaan. (c) Ilmu pengelolaan rumah tangga petani, kegiatan usahatani yang merupakan bagian dari kegiatan rumah tangga secara keseluruhan. Karena itu, kegiatan penyuluhan pertanian yang terutama ditujukan kepada terwujudnya efisiensi pengelolaan usahatani harus pula dibarengi dengan kegiatan penyuluhan tentang pengelolaan rumah tangga petani itu sendiri. Peterson (1960) mengemukakan beberapa pokok bahasan yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan rumah tangga petani yang mencakup Pengenalan tentang makna dan hubungan antara usahatani dengan ekonomi rumah-tangga, serta pengelolaan ekonomi rumah-tangga secara keseluruhan, yang mencakup: inventarisasi semberdaya yang tersedia dan dapat dimanfaatkan optimasi alokasi sumberdaya perencanaan dan evaluasi pengelolaan ekonomi rumah tangga. (d) Pelembagaan petani, petani di pedesaan umumnya masih memiliki hubungan sosial yang sangat erat kaitannya satu dengan yang lain. Sifat pekerjaan dari usahatani yang mereka lakukan seringkali menuntut kerjasama dan kesepakatan bersama. Karena itu, dalam kegiatan penyuluhan, mutlak untuk diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan pelembagaan petani, khususnya yang menyangkut dinamika kelompok dan kepemimpinan kelompok tani. (e) Politik pembangunan pertanian, tujuan pembangunan pertanian tidak hanya untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat setempat saja, melainkan demi terwujudnya perbaikan mutu hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat dalam negara yang bersangkutan. Yang termasuk dalam pokok bahasan ini, adalah peranan pembangunan pertanian dalam pembangunan nasional, peran tanggungjawab dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap petani, kebijakan-kebijakan dan kemudahan-kemudahan yang disediakan pemerintah bagi pembangunan pertanian.
3.      Sumber Materi Penyuluhan
Beragam sumber materi dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok yaitu : Sumber resmi dari instansi pemerintah, baik yang berasal dari departemen/dinas-dinas terkait, lembaga penelitian dan pengembangan, pusat-pusat pengkajian, pusat-pusat informasi, pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat, yang khususnya bergerak di bidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi. Pengalaman petani, baik dari pengalaman usahataninya sendiri atau hasil dari “petak-pengalaman” yang dilakukan secara khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya. Sumber lain yang dapat dipercaya, dimisalkan: informasi pasar dari para padagang, perguruan-tinggi, dll.
Sehubungan dengan ragam sumber materi yang disebutkan di atas, perlu diingat bahwa materi yang berasal dari lembaga-lembaga resmi (pemerintah atau swasta) seringkali tidak selalu sesuai dengan kondisi pengguna, meskipun telah teruji melalui metoda ilmiah tertentu. Materi yang berasal dari pengalaman petani, seringkali masih diragukan ketepatan dan ketelitiannya, karena seringkali tidak dilaksanakan dengan memperhatikan metoda ilmiah tertentu yang telah dibakukan. Materi yang berasal dari sumber lain, seringkali tidak jujur, karena dari padanya melekat kepentingan-kepentingan tertentu yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan pengguna maupun masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, sebaiknya agar setiap pengguna inovasi selalu bersikap hati-hati, dengan selalu  mencoba terlebih dahulu dalam skala usaha yang relatif kecil sebagai petak-pengalaman atau dengan melakukan pengujian lokal.
4. Sifat-sifat Materi Penyuluhan
         Totok Mardikanto (1985) membedakan adanya tiga macam materi penyuluhan, yaitu: (1) Yang berisikan masalah yang sedang dan akan dihadapi, materi yang berisikan pemecahan masalah merupakan kebutuhan utama yang di perlukan oleh masyarakat sasaran. Sebaliknya, adanya kebiasaan penyuluhan untuk menyampaikan materi-materi yang hanya bernilai sebagai “informasi” biasa, seringkali membuat masyarakat sasarannya kurang menaruh simpati. (2) Yang berisikan petunjuk atau rekomendasi, yang harus dilaksanakan, materi penyuluhan yang berupa petunjuk/rekomendasi yang harus dilaksanakan, sering kali sangat di harapkan oleh masyarakat ssasaran, meskipun kurang memperoleh prioritas dibanding dengan materi yang berisi pemecahan masalah. (3) Materi yang bersifat instrumental, berbeda dengan kedua materi yang di kemukkan di atas materi penyuluhan seperti ini tidak harus “dikonsumsi” dalam waktu cepat, tetapi merupakan materi yang perlu diperhatikan dan mempunyai manfaat jangka panjang, seperti : kewirausahaan, pembentukan koperasi, pembinaan kelompok, dll.
5. Pemilihan Materi Penyuluhan
         Pemilihan materi penyuluhan harus di perhatikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasarannya, namun sering kali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang di butuhkan oleh masyarakat sasaran nya. Hal ini disebabkan  karena keragaman sasaran, keragaman materi yang harus di sampaikan. Kesulitan lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran dan waktu menjadi pembatas. Arboleda (1981) memberikan acuan agar penyuluh mampu membedakan materi penyuluhan yang akan disampaikan sesuai dengan sasaran:
1.      Materi Pokok, materi yang sangat di butuhkan dan harus di ketahui oleh sasarannya. Materi pokok, sedikit nya mencakup 50% dari seluruh materi yang akan di sampaikan.
2.      Materi yang penting, materi yang berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan sasarannya, sedikitnya mencakup 30% dari seluruh materi yang akan disampaikan
3.      Materi Penunjang, materi yang sebaiknya diketahui oleh sasarannya untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakan, materi ini maksimal 20% dari seluruh materi yang diberikan.
4.      Materi yang mubazir, materi yang sebaiknya tidak perlu disampaikan dan tidak ada hubungannya dengan kebutuhan sasarannya, oleh karena itu materi ini sebaiknya di hindari dalam setiap kegiatan penyuluhan.

1 komentar:

  1. Free Roulette & Blackjack Casino | Shootercasino.com
    Free Roulette & Blackjack 1xbet korean Casino. This casino is a licensed online 제왕카지노 casino. You can play for real money on casino gaming without visiting 온카지노 any website.

    BalasHapus